NATUNA – Bupati Natuna Wan Siswandi kembali menemui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, guna meminta tambahan daya listrik sebesar 10 Mega Watt (MW), di Kantor Kementrian ESDM Jakarta, pada 2 Juni lalu.
Sebelumnya permintaan Bupati Wan Siswandi untuk tambahan pasokan listrik guna memenuhi kekurangan arus listrik di wilayah kabupaten Natuna, telah direalisasikan oleh PLN, melalui tambahan mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) untuk Unit Layanan Pelanggan (ULP) Ranai dengan kapasitas 2 MW.
Bupati Wan Siswandi bersama Sekda Natuna, Boy Wijanarko dan Kepala Bapeda Natuna, Mustafa, bertemu dengan Menteri ESDM. Pengajuan kembali tambahan pasokan listrik ini setelah dua bulan dua mesin pembangkit listrik dari PLN berdaya 2 MW telah beroperasi.
Wan Siswandi menjelaskan pengajuan tambahan setrum tersebut berdasarkan kebutuhan mendasar listrik bagi Kabupaten Natuna. Penambahan pasokan listrik untuk memenuhi berbagai keperluan, seperti untuk kebutuhan hidup masyarakat, investasi hingga pertahanan.

“Dengan adanya penambahan 2 mega watt kemaren, kondisi listrik di Natuna sudah dalam kondisi cukup dan aman, namun kedepanya kita membutuhkan beberapa mega watt lagi untuk memenuhi kebutuhan pengusaha yang mau berinvestasi di Natuna dan untuk pertahanan serta kebutuhan masyarakat lainya,” papar Wan Siswandi.
Menurut Wan Siswandi, pengajuan 10 MW arus listrik ini, sesuai arahan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan. Karena, tambah Siswandi, Natuna harus memiliki ketersediaan arus listrik yang cukup untuk perkembangan dan pembangunan berbagai sektor nantinya.
“Untuk itu kami upayakan dapat bertemu langsung dengan bapak menteri ESDM, dengan harapan dapat segera ditindak lanjuti dan cepat terealisasi,” kata Wan Siswandi.
Lantas apa saja kebutuhan mendesak pasokan listrik yang harus tersedia di kabupatena Natuna. Ini daftarnya;
Pembangunan/pengembangan Pertahanan Keamanan (Faslabuh AL di Selat Lampa) sebesar 1.760 KW;
Pembangunan/pengembangan SKPT Selat Lampa sebesar 555 KW;
Kebutuhan investasi PT. Neptuna Dwindo Matrina sebesar 555 KW;
Kebutuhan investasi PT. Mineral Bumi Khatulistiwa sebesar 1.000 KW;
Kebutuhan Resort Jelita Sejuba sebesar 555 KW;
Kebutuhan Museum Kebudayaan Natuna sebesar 131 KW;
Antisipasi kebutuhan investasi dan kebutuhan masyarakat lainnya selama 5 (lima) tahun mendatang sebesar 5.444 KW.
Saipul